Search This Blog

Search This Blog

Saturday, 2 September 2017

Salam Idul Adha 1438H mohon maaf lahir dan batin... .


Salam Idul Adha 1438H
mohon maaf lahir dan batin...
.
Aku Quran tujuh masani
.
Aku ruh pusat rohani
.
Pada insan kutitip hatiku
.
Ku berikan padanya lidahku ini
.
Tak dapat kau lihat rupaku
.
Kecuali mengecap nikmatku
.
Jika kau selami lautan zatku
.
Ajaib nampak serta berlaku
.
Tersingkap rahasia setelah terlindung
.
Setelah ruh hakiki menjadi mendung
.
Siapa mengerti kandungan makna ini
.
Tak takut pada pedang terhunus
.
Seperti Al-hallaj matahati hakikat
.
Cinta mendalam serta melekat
.
Lahir “Ana al-haqq” demikian singkat
.
tak berkisar zat dan sifat
.
Kau sudah banyak menderita Tetapi
.
kau masih terbalut tirai’ Karena
.
kematian adalah pokok segala Dan
.
kau belum memenuhinya Deritamu tak
.
kan habis sebelum kau ‘Mati’ Kau
.
takan meraih atap tanpa
.
menyelesaikan anak tangga
.
Ketika dua dari seratus anak tangga hilang
.
Kau terlarang menginjak atap
.
Bila tali kehilangan satu ela dari seratus
.
Kau takkan mampu memasukkan air sumur
.
ke dalam timba
.
Hai Amir, kau tak kan
.
dapat menghancurkan perahu
.
Sebelum kau letakan “mann” terakhir…
.
Perahu yang sudah hancur
berpusing-pusing
.
Akan menjadi matahari di Lazuardi
.
Karena kau belum ‘Mati’,
.
Maka deritamu berkepanjangan
.
Hai Lilin dari Tiraz,
.
padamkan dirimu di waktu fajar
.
Ketahuilah mentari dunia akan
tersembunyi
.
Sebelum gemintang bersembunyi
.
Arahkan tombakmu pada dirimu
.
Lalu ‘Hancurkan’lah dirimu
.
Karena mata jasadmu seperti kapas di telingamu…
.
Wahai mereka yang memiliki ketulusan…
.
Jika ingin terbuka ‘tirai’
.
Pilihlah ‘Kematian’ dan sobekkan
‘tirai’
.
Bukanlah karena ‘Kematian’ itu
kau akan masuk ke kuburan
.
Akan tetapi karena ‘Kematian’ adalah Perubahan Untuk masuk ke dalam Cahaya…
.
Ketika manusia menjadi dewasa, matilah masa kecil nya
.
Ketika tanah menjadi emas, tak
tersisa lagi tembikar
.
Ketika derita menjadi bahagia, tak tersisa lagi duri nestapa…
.
Darimana kamu datang…. MINALLAH…dari Allah…
.
Akan Ke mana kamu pergi…. ILALLAH….menuju Allah
.
Bersama siapa kamu pergi…. MA’ALLAH….bersama Allah….
.
Di jalan apa yang kamu tempuh….
FI SABILILLAH….di jalan Allah….
.
Kamu sebenarnya milik siapa..
INNA LILLAH….sesungguhnya milik Allah…
.
Kepada siapa kamu kembali….ILAIHI ROJI’UN...
Kepada-Nya kembali…
.
Kepada siapa kamu beriman… AMANTU BILLAH… beriman kepada Allah…
.
Kepada siapa kamu berserah diri ..ASLAMTU ILALLAH…Berserah diri kepada Allah…
.
Kepada siapa kamu beribadah/mengabdi…A’BUDULLAH..mengabdi kepada Allah….
.
Kepada siapa kamu mohon perlindungan… A’UDZU BILLAH… berlindung kepada Allah…
.
Kepada siapa kamu tawakal… TAWAKALTU ‘ALALLAH… Bertawakal kepada Allah…
.
Atas nama siapa kamu beramal kebajikan… BISMILLAH…Atas nama Allah…
.
Kepada siapa kamu bersyukur… ALHAMDULILLAH…Segala puji bagi Allah…
.
Untuk siapa kamu hidup… LILLAH…Untuk Allah…
.
Dari mana datangnya rahmat dan hidayah… MIN ‘INDILLAH…dari sisi Allah….
.
Dalam hidup, apa yang sebenarnya kamu cari…. MARDHATILLAH…mencari Ridha Allah…
.
Insan datang dari Allah… Pergi menuju Allah…. Hidup bersama Allah….Beramal untuk Allah… Tawakal kepada Allah… Kembali Kepada Allah…
.
dihamparan kain yang lusuh
jiwa tertunduk dan bersimpuh
yg tidak ada daya upaya ini... nikmat rahmat Barokah dgn kudrat iradat-Nya
.
hanyalah setitik debu yang hina
yang rapuh dan tak lupa
dari khilaf tersadar didalam gelisah
setelah begitu jauh melangkah
setelah begitu jauh melangkah
setelah terlalu lama terlena
akan kenikmatan nafsu dunia fatamorgana
mungkinkah kan mengelupas dari tubuh kotoran-kotoran yang telah mendarah daging menjadi satu.
Tahu…..
.
tubuh yang tiada daya upaya
takkan bisa digerak sendiri
ya…Allah
.
apapun kehendakmu, ikhlas-Mu.
biarkan air mata ini menitis
bukan karena air mata derita
biarkan air mata ini mengalir
karena air mata bahagia
disisa-sisa akhir nafas
berilah yang terbaik
yakin ENGKAU MAHA segalanya
.
Samudra Cinta tak bertepi
.
dalamnya tak terukur
.
gejolaknya menjadi misteri
.
namun tetap mengikat semua jiwa
.
ia rela di umpamakan sebagai apa saja
.
ia rela dianggap seperti apa saja
.
ia tidak menolak diertikan apa saja
.
oleh seluruh jiwa jiwa yang memang tak sama
.
Seperti diamnya gunung yang menjadikan gunung itu agung
.
yang menyadarkan setiap jiwa jiwa pencari
.
bahwa diam tak bergeming lebih sulit dari bergerak dan berkata-kata
.
seperti Cinta dan Jiwa yang menafsirkannya
.
Ada yang menafsirkannya dengan Kebahagiaan
.
Cintapun diam
.
Ada yang menafsirkannya dengan Sentuhan
.
Cintapun diam
.
Ada yang menafsirkannya dengan Kerinduan
.
Cinta tetap diam
.
Ada yang menafsirkannya dengan Memiliki
.
Cinta tetap diam
.
Ada yang menafsirkannya dengan Syahdu
.
Sekali lagi…Cinta tetap diam
.
Cinta bak Samudra
.
takkan habis diartikan
.
dan takkan habis diungkapkan
.
Agung, Anggun dan Abadi
.
Para Pencari akan
.
berteriak
.
berkhutbah
.
berkomentar
.
bereaksi sesuai sifat uniknya masing-masing
.
dalam riak gelombangnya
.
Gelombang Samudra Cinta
.
sementara Para Pecinta
.
ikut terdiam
.
tak bergeming
.
membisu seolah tak mau tau
.
seolah mati
.
tenggelam dalam samudranya
.
Samudra Cinta
.
Cinta tak ingin di dua kan
.
Cinta ingin hanya tinggal dia yang ada
.
Seperti Pencari yang tenggelam dalam Samudranya
.
Awalnya berontak
.
Lalu meronta
.
Lalu berusaha terima
.
Sampai akhirnya tak bergerak sama sekali
.
T e n g g e l a m
.
menjadi jiwa yang tenang
.
menjadi jiwa yang ridha dan diridhai
.
menjadi kutub tanpa ajakan
.
menjadi panutan tanpa perintah.
.
Tabarakallah.Aminullah.

No comments:

Post a Comment